BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi
selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan
perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang
dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan,
memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Melalui kemajuan teknologi, para
peneliti telah berhasil meneliti keberadaan sinyal parakrin dan sinyal
sinaptik. Proses persinyalan tersebut terdapat pada system saraf. Banyak di
antara mahasiswa sulit membedakan kedua persinyalan ini, seperti proses
terjadinya, letak terjadinya persinyalan
bahkan definisi dari masing-masing persinyalan.
Banyak mahasiswa belum paham dengan
contoh-contoh persinyalan parakrin maupun persinyalan sinaptik. Bahkan banyak
yang tidak tahu bahwa dalam tubuh kita terjadi persinyalan tersebut.
Oleh karena itu, semoga makalah yang
kami buat dapat menambah ilmu dan mengoreksi pengetahuan yang keliru mengenai
persinyalan parakrin dan persinyalan sinaptik.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara sel berkomunikasi ?
b. Apa saja komunikasi sel persinyalan
lokal ?
c. Bagaimnana mekanisme persinyalan
parakrin dan sinaptik ?
d. Bagaimana persinyalan parakrin dan
sinaptik menyampaikan molekul sinyal ?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui cara sel
berkomunikasi
b. Untuk mengetahui apa saja komunikasi
sel persinyalan lokal
c. Untuk mengetahui mekanisme
persinyalan parakrin dan sinaptik
d. Untuk mengetahui cara penyampaian
molekul sinyal persinyalan parakrin dan sinaptik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Komunikasi sel
Kita
mengetahui bahwa sel di dalam tubuh kita bertetangga satu sama lain, untuk
melakukan aktivitas di dalam tubuh sel-sel di dalam tubuh melakukan komunikasi
satu sama lain agar setiap organ di dalam tubuh dapat melakukann tugasnya dengan
baik sehingga keberlangsungan hidup dapat berjalan sistematis. Sel biasanya
melakukan komunikasi dengan cara mengeluarkan sinyal-sinyal kepada sel target
yang disebut persinyalan lokal,dan dengan cara kontak langsung ataupun dengan
cara menyampaikan sinyal melalui hormo-hormon yang disebut persinyalan jarak jauh.
Sel
yang berkomunikasi dengan cara kontak langsung baik sel hewan maupun sel
tumbuhan memiliki sambungan langsung yang bila memang ada memberikan
kontinuitas sitoplasmik diantara sel-sel yang berdekatan. Dalam hal ini, bahan
pesinyalan yang larut dalam sitosol dapat dengan bebas melewati sel yang
berdekatan. Disamping itu, sel hewan mungkin melakukan kontak langsung diantara
molekuk-molekul di dalam permukaannya, komunikasi ini terjadi melalui zat kimia
yang dilepaskan ke cairan ektrasel (interstitial), untuk berkomunikasi dengan
sel lain yang berdekatan.
Sel
yang berkomunikasi dengan cara mengirimkan molekul-molekul sinyal atau komunikasi
se persinyalan lokal, melakukan komunikasi dengan cara mengirimkan molekul-molekul
sinyal secara difusi menuju sel target yang berada dekat dengannya, ataupun
dengan cara menyampaikan neurotransmitter seperti adrenalin, asetil, kolin,
dll. Melewati celah synapse (celah atau ruang kecil antar sel).
Sel
yan berkomunikas jarak jauh berkomunikasi melalui sinyal listrik yang dihantarkan
dengan sinyal kimia (hormon atau neurohormon) ynag dialirkan melalui darah,
hormone dapat mencapai hampir seluruh sel tubuh, tetapi jika dengan persinyalan
lokal hanya untuk sel target tertentu yang memiliki jarak berdekatan dan
mengenali serta merespon sinyal kimiawi
yang diberikan.
2.2 Pensinyalan Lokal
Pensinyalan lokal yakni
pensinyalan antar sel yang terjadi antar sel yang berdekatan, ada 2 macam tipe
pensinyalan lokal yakni parakrin dan sinaptik. Pada pensinyalan lokal sel akan
mengeluarkan pesan pesan atau sinyal sinyal molekul kepada sel lain hanya pada
jarak lokal tidak menjangkau jarak yang jauh seperti hormonal.
a. Pensinyalan
Parakarin
Parakrin
merupakan tipe komunikasi sel jarak lokal yang tidak memerlukan kontak langsung
dengan sel target, dan molekul-molekul pesan mencapai sel target dengan cepat
melalui proses difusi.
b. Pensinyalan
Sinaptik
Sinaptik
merupakan tipe komunikasi sel jarak lokal yang terspesialisasi pada sel saraf. Sel
saraf akan melepas molekul neurotransmitter ke dalam sinapsis antar sel lain.
2.3
Mekanisme Pensinyalan Parakrin dan Sinaptik
a. Pensinyalan
parakrin
·
Reseption (penerimaan), merupakan
pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel target
·
Transduski, diawali dengan pengikatan
molekul sinyal yang nantinya akan mengubah protein reseptor. Tahap transduksi
ini akan mengubah sinyal kedalam suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon
seluler spesifik.
·
Respon, pada tahap ketiga pensinyalan
sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu respon seluler spesifik.
b. Pensinyalan
Sinaptik
·
Reseption (penerimaan), sinyal listrik
di sepanjang sel saraf memicu sekresi sinyal kimiawi yang diabwa oleh molekul
neurotransmiter.
·
Transduksi, molekul berdifusi melintasi
sinapsis(ruang sempit antar sel saraf dan sel targetnya)
·
Respon, neurotransmiter akan merangsang
sel target
2.4 Cara Penyampaian Molekul Sinyal Parakrin dan
Sinaptik
a. Pensinyalan
Parakrin
Pada pensinyalan parakrin molekul pesan
dari sel penyekresi akan dilepaskan oleh sebuah sel target melalui proses
difusi yakni berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian yang
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
molekul
pesan yang diberikan akan ditangkap atau diterima oleh sel target, karna pada
saat molekul pesan dari sel penyekresi akan di sampaikan ke sel target, molekul
pesan itu telah diubah menjadi bentuk yang dapat menimbulkan respon dari sel
target.
Molekul pesan dari sel penyekresihanya
berpengaruh terhadap sel terget yang berada di sekitarnya saja tidak ke sel
yang bukan sel target.
b. Pensinyalan
Sinaptik
Pada pensinyalan sinaptik yang
terspesialisasi pada sel saraf ini sel saraf akan menghasilkan sinyal kimiawi,
neurotransmiter, yang berdifusi ke sel target tunggal yang hampir menyentuh sel
pertama. Sinyal listrik yang dihantarkan di sepanjang saraf memicu sekresi
molekul neurotransmiter ke dalam sinapsis, ruang sempit di antara sel saraf dan
sel targetnya (sering berupa sel saraf lainnya).
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
- Komunikasi sel adalah hubungan / interaksi antara satu sel dengan sel yang lain ataupun antara sel dengan lingkungannya. Dengan tujuan supaya setiapm organ dapat menjalankan tugasnya dengan baik
- Pensinyalan parakrin yaitu Molekul sinyal dikeluarkan oleh sebuah sel dan bekerja pada sel target di dekatnya
- Pensinyalan sinaptik merupakan pensinyalan jarak dekat yaitu sel saraf melepaskan molekul neurotransmiter ke dalam sinapsis antar sel lain
- Pensinyalan parakrin dan pensinyalan sinaptik termasuk dalam pensinyalan jarak dekat
- Mekanisme pensinyalan sinaptik maupun parakrin ada 3 yaitu penerimaan(reception),transduksi dan respon