Rabu, 02 Januari 2013

komunikasi sel, parakrin dan sinaptik



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Melalui kemajuan teknologi, para peneliti telah berhasil meneliti keberadaan sinyal parakrin dan sinyal sinaptik. Proses persinyalan tersebut terdapat pada system saraf. Banyak di antara mahasiswa sulit membedakan kedua persinyalan ini, seperti proses terjadinya, letak  terjadinya persinyalan bahkan definisi dari masing-masing persinyalan.
Banyak mahasiswa belum paham dengan contoh-contoh persinyalan parakrin maupun persinyalan sinaptik. Bahkan banyak yang tidak tahu bahwa dalam tubuh kita terjadi persinyalan tersebut.
Oleh karena itu, semoga makalah yang kami buat dapat menambah ilmu dan mengoreksi pengetahuan yang keliru mengenai persinyalan parakrin dan persinyalan sinaptik.


1.2  Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara sel berkomunikasi ?
b.      Apa saja komunikasi sel persinyalan lokal ?
c.       Bagaimnana mekanisme persinyalan parakrin dan sinaptik ?
d.      Bagaimana persinyalan parakrin dan sinaptik menyampaikan molekul sinyal ?


1.3  Tujuan
      Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
a.       Untuk mengetahui cara sel berkomunikasi
b.      Untuk mengetahui apa saja komunikasi sel persinyalan lokal
c.       Untuk mengetahui mekanisme persinyalan parakrin dan sinaptik
d.      Untuk mengetahui cara penyampaian molekul sinyal persinyalan parakrin dan sinaptik



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi sel
      Kita mengetahui bahwa sel di dalam tubuh kita bertetangga satu sama lain, untuk melakukan aktivitas di dalam tubuh sel-sel di dalam tubuh melakukan komunikasi satu sama lain agar setiap organ di dalam tubuh dapat melakukann tugasnya dengan baik sehingga keberlangsungan hidup dapat berjalan sistematis. Sel biasanya melakukan komunikasi dengan cara mengeluarkan sinyal-sinyal kepada sel target yang disebut persinyalan lokal,dan dengan cara kontak langsung ataupun dengan cara menyampaikan sinyal melalui hormo-hormon yang disebut persinyalan jarak jauh.
      Sel yang berkomunikasi dengan cara kontak langsung baik sel hewan maupun sel tumbuhan memiliki sambungan langsung yang bila memang ada memberikan kontinuitas sitoplasmik diantara sel-sel yang berdekatan. Dalam hal ini, bahan pesinyalan yang larut dalam sitosol dapat dengan bebas melewati sel yang berdekatan. Disamping itu, sel hewan mungkin melakukan kontak langsung diantara molekuk-molekul di dalam permukaannya, komunikasi ini terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke cairan ektrasel (interstitial), untuk berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan.
      Sel yang berkomunikasi dengan cara mengirimkan molekul-molekul sinyal atau komunikasi se persinyalan lokal, melakukan komunikasi dengan cara mengirimkan molekul-molekul sinyal secara difusi menuju sel target yang berada dekat dengannya, ataupun dengan cara menyampaikan neurotransmitter seperti adrenalin, asetil, kolin, dll. Melewati celah synapse (celah atau ruang kecil antar sel).
      Sel yan berkomunikas jarak jauh berkomunikasi melalui sinyal listrik yang dihantarkan dengan sinyal kimia (hormon atau neurohormon) ynag dialirkan melalui darah, hormone dapat mencapai hampir seluruh sel tubuh, tetapi jika dengan persinyalan lokal hanya untuk sel target tertentu yang memiliki jarak berdekatan dan mengenali  serta merespon sinyal kimiawi yang diberikan.


2.2 Pensinyalan Lokal
       Pensinyalan lokal yakni pensinyalan antar sel yang terjadi antar sel yang berdekatan, ada 2 macam tipe pensinyalan lokal yakni parakrin dan sinaptik. Pada pensinyalan lokal sel akan mengeluarkan pesan pesan atau sinyal sinyal molekul kepada sel lain hanya pada jarak lokal tidak menjangkau jarak yang jauh seperti hormonal.
a.       Pensinyalan Parakarin
      Parakrin merupakan tipe komunikasi sel jarak lokal yang tidak memerlukan kontak langsung dengan sel target, dan molekul-molekul pesan mencapai sel target dengan cepat melalui proses difusi.


b.      Pensinyalan Sinaptik
      Sinaptik merupakan tipe komunikasi sel jarak lokal yang terspesialisasi pada sel saraf. Sel saraf akan melepas molekul neurotransmitter ke dalam sinapsis antar sel lain.

2.3 Mekanisme Pensinyalan Parakrin dan Sinaptik
a.       Pensinyalan parakrin
·         Reseption (penerimaan), merupakan pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel target
·         Transduski, diawali dengan pengikatan molekul sinyal yang nantinya akan mengubah protein reseptor. Tahap transduksi ini akan mengubah sinyal kedalam suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon seluler spesifik.
·         Respon, pada tahap ketiga pensinyalan sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu respon seluler spesifik.

b.      Pensinyalan Sinaptik
·         Reseption (penerimaan), sinyal listrik di sepanjang sel saraf memicu sekresi sinyal kimiawi yang diabwa oleh molekul neurotransmiter.
·         Transduksi, molekul berdifusi melintasi sinapsis(ruang sempit antar sel saraf dan sel targetnya)
·         Respon, neurotransmiter akan merangsang sel target

2.4  Cara Penyampaian Molekul Sinyal Parakrin dan Sinaptik
a.       Pensinyalan Parakrin
      Pada pensinyalan parakrin molekul pesan dari sel penyekresi akan dilepaskan oleh sebuah sel target melalui proses difusi yakni berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
      molekul pesan yang diberikan akan ditangkap atau diterima oleh sel target, karna pada saat molekul pesan dari sel penyekresi akan di sampaikan ke sel target, molekul pesan itu telah diubah menjadi bentuk yang dapat menimbulkan respon dari sel target.
      Molekul pesan dari sel penyekresihanya berpengaruh terhadap sel terget yang berada di sekitarnya saja tidak ke sel yang bukan sel target.

b.      Pensinyalan Sinaptik
      Pada pensinyalan sinaptik yang terspesialisasi pada sel saraf ini sel saraf akan menghasilkan sinyal kimiawi, neurotransmiter, yang berdifusi ke sel target tunggal yang hampir menyentuh sel pertama. Sinyal listrik yang dihantarkan di sepanjang saraf memicu sekresi molekul neurotransmiter ke dalam sinapsis, ruang sempit di antara sel saraf dan sel targetnya (sering berupa sel saraf lainnya).
     
                                                      BAB III
                                                    PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
  1. Komunikasi sel adalah hubungan / interaksi antara satu sel dengan sel yang lain ataupun antara sel dengan lingkungannya. Dengan tujuan supaya setiapm organ dapat menjalankan tugasnya dengan baik
  2. Pensinyalan parakrin yaitu Molekul sinyal dikeluarkan oleh sebuah sel dan bekerja pada sel target di dekatnya
  3. Pensinyalan sinaptik merupakan pensinyalan jarak dekat yaitu sel saraf melepaskan molekul neurotransmiter ke dalam sinapsis antar sel lain
  4. Pensinyalan parakrin dan pensinyalan sinaptik termasuk dalam pensinyalan jarak dekat
  5. Mekanisme pensinyalan sinaptik maupun parakrin ada 3 yaitu penerimaan(reception),transduksi dan respon